allah maha mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya
yangterjadi dalam hidupnya semua itu adalah kehendak Allah, Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya. Adapun mitos yang peneliti angkat yaitu Dokter Alif selalu berhusnudzon kepada Allah. Dalam hal ini Dokter Alif membangun keyakinan bahwa Allah mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya.
SesungguhnyaAllah Maha Menerima taubat dan Maha Pengasih kepada hamba-hambaNya yang mau bertaubat Dia mengetahui apa yang kalian perbuat, baik atau buruk. {'An 'Ibadihi} Dan adalah Allah Maha Mengetahui atas kebaikan untuk hamba-Nya lagi Maha Bijaksana dalam segala perbuatan-Nya dan syariat-Nya. Abu Zaid berkata bahwa ayat ini
A Jenis rezeki menurut sifatnya. Berdasarkan sifatnya, ada dua jenis rezeki dalam islam yang diberikan Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan Fakhrizal Idris dalam bukunya yang berjudul Rezeki
Merekaitulah yang Allah terima taubatnya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (17) Dan taubat itu tidaklah (diterima Allah) bagi mereka yang melakukan perbuatan buruk hingga ketika ajal datang kepada seseorang di antara mereka, (barulah) dia mengatakan, "Aku benar-benar bertaubat sekarang."
cara membuat pembangkit listrik tenaga air sederhana. فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ قَتَلَهُمْ ۚ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ رَمَىٰ ۚ وَلِيُبْلِىَ ٱلْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَآءً حَسَنًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ Arab-Latin Fa lam taqtulụhum wa lākinnallāha qatalahum wa mā ramaita iż ramaita wa lākinnallāha ramā, wa liyubliyal-mu`minīna min-hu balā`an ḥasanā, innallāha samī'un 'alīmArtinya Maka yang sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Al-Anfal 16 ✵ Al-Anfal 18 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Mendalam Berkaitan Dengan Surat Al-Anfal Ayat 17 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anfal Ayat 17 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi aneka ragam penafsiran dari beragam ulama mengenai isi surat Al-Anfal ayat 17, misalnya sebagaimana terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaBukanlah kalian wahai kaum mukminin, yang membunuh kaum musyrikin pada hari perang badar, akan tetapi Allah lah yang membunuh mereka, karena Dia yang menolong kalian untuk itu. Dan bukanlah kamu yang melempar mereka ketika kamu melempar wahi nabi, akan tetapi Allah lah yang melemparkannya, karena Dia yang menyampaikan lemparan yang kamu lontarkan ke wajah-wajah kaum musyrikin. Hal itu untuk menguji kaum mukminin yang beriman kepada Allah dan rasulNya, dan mengantarkan mereka melalui jihad ini menuju derajat tertinggi, dan memberitahukan kepada mereka nikmat-nikmatNYa sehingga mereka bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat itu. Sesungguhnya Allah maha mendengar doa kalian dan ucapan-ucapan kalian, baik yang kalian rahasiakan maupun yang kalian nyatakan terang-terangan, lagi maha mengetahui hal-hal yang mengandung kemaslahatan bagi hamba-hambaNya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram17. Maka tidaklah kalian -wahai orang-orang mukmin- membunuh orang-orang musyrik dalam perang Badar dengan daya dan kekuatan kalian. Tetapi Allah-lah yang membantu kalian untuk itu. Dan tidaklah kamu -wahai Nabi- melempar orang-orang musyrik itu ketika kamu melempar mereka. Tetapi Allah-lah yang melempar mereka ketika Dia membuat lemparanmu sampai kepada mereka. Dan Allah hendak menguji orang-orang mukmin dengan kemenangan mereka atas musuh mereka kendati jumlah pasukan dan peralatan perang mereka sangat sedikit agar mereka bersyukur kepada-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar doa dan ucapan kalian lagi Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat dan apa yang terbaik untuk kalian.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah17. Kalian tidak memerangi mereka dengan kekuatan kalian, akan tetapi Allah-lah yang menjadikan kalian menang dengan kekuatan-Nya, dengan memasukkan rasa takut ke dalam hati mereka dan menguatkan hati kalian, dan mengirim kepada kalian pasukan malaikat, serta memberikan pertolongan dan perlindungan sehingga kalian dapat meraih kemenangan. Hai Muhammad, tidaklah kamu melempar segenggam tanah dan mengenai sasaran kecuali Allah-lah yang menepatkannya. Ketika perang terjadi, Rasulullah memasuki tendanya untuk berdoa dan meminta kemenangan dari Allah, kemudian dia keluar dan mengambil segenggam tanah, lalu melemparnya ke arah orang-orang musyrik; kemudian Allah menjadikannya tepat di wajah, mata, dan mulut mereka, sehingga tidak ada seorangpun dari mereka melainkan telah terkena lemparan itu; sehingga ketika itu tampak kelemahan mereka, sehingga mereka dapat dikalahkan. Kemudian Allah menjelaskan bahwa Dia Maha Kuasa untuk menolong orang-orang beriman dalam menghadapi orang-orang kafir tanpa melalui peperangan, akan tetapi Allah hendak menguji orang-orang beriman, dan meninggikan derajat mereka dengan jihad ke derajat yang paling tinggi, serta memberi mereka pahala yang baik dan besar. Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat; Dia mendengar apa yang dirahasiakan dan yang ditampakkan oleh hamba-Nya, dan Maha Mengetahui niat yang ada dalam hati hamba-Nya; sehingga Dia menetapkan takdir dan ketetapan sesuai dengan ilmu dan hikmah-Nya, serta kemaslahatan hamba-Nya, Dan Dia membalas setiap hamba-Nya sesuai dengan niat dan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah17. فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلٰكِنَّ اللهَ قَتَلَهُمْ ۚ Maka yang sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka Dengan kemudahan yang Allah berikan untuk kalian berupa sebab-sebab yang menjadikan kalian menang. وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَdan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar Lemparan itu bukan dari Rasulullah pada perang Badar, ketika itu beliau mengambil segenggam tanah lalu beliau lemparkan ke wajah orang-orang musyrik dan mengenai setiap mereka sehingga memasuki kedua mata dan lubang hidung mereka. وَلٰكِنَّ اللهَ رَمَىٰ ۚ tetapi Allah-lah yang melempar Yakni sebenarnya kamu bukanlah yang melempar, karena seandainya kamu yang melemparkannya sebagaimana lemparan manusia pada umumnya maka tidak mungkin sampai mengenai kecuali seperti lemparan manusia biasa. Namun itu merupakan lemparan Allah karena mengenai sasaran secara luar biasa dan ketepatan yang tidak mungkin dilakukan manusia merupakan hasil pekerjaan Allah. وَلِيُبْلِىَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَآءً حَسَنًا ۚ dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik Yakni untuk memberi kenikmatan kepada mereka dengan nikmat-nikmat yang baik maka Allah melakukan hal itu, dan bukan untuk sesuatu yang lain. إِنَّ اللهَ سَمِيعٌSesungguhnya Allah Maha Mendengar Mendengar doa mereka. عَلِيمٌ lagi Maha Mengetahui Mengetahui keadaan mereka.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah17 Maka sebenarnya bukan kamu dengan kekuatanmu yang mampu membunuh mereka, akan tetapi Allah-lah yang membunuh mereka dengan sebab pertolongan yang Dia turunkan. Bukan kamu wahai Nabi yang sebenarnya melempar ketika kamu melempari orang musyrik dengan batu, tetapi Allah-lah yang melempari orang musyrik sehingga lemparan itu menuju kepada mereka. Allah berbuat demikian untuk membinasakan orang musyrik itu tidak lain untuk memberi ujian kepada orang mukmin dengan nikmat yang baik dan agung dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Bukan dengan amarah, agar mereka senantiasa bersyukur. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar atas perkataan dan doa mereka lagi Maha Mengetahui atas kondisi mereka. Ayat ini turun menjelaskan tentang lemparan Nabi dengan batu dari lembah pada saat perang. Nabi melempari mereka dengan lemparan itu, hingga orang-orang musyrik tidak bersisa sama sekali.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Maka bukan kalian yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka} kalian tidak membunuh mereka dengan kekuatan mereka melainkan Allahlah yang membunuh mereka dengan memberi pertolongan kepada kalian dan memperkuat kalian {dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, melainkan Allah yang melempar} kamu tidak melempar hati mereka dengan ketakutan ketika kami melempari wajah mereka dengan debu, melainkan Allahlah yang melempari hati mereka dengan ketakutan dan wajah mereka dengan debu {dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan kemenangan yang baik} dan untuk memberi anugerah yang indah kepada orang-orang yang beriman dari sisiNya dengan kemenangan dan harta rampasan {Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha MengetahuiMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H17. Allah berfirman ketika orang orang musyrik kalah di perang badar dan kaum Muslimin berhasil membunuh mereka. ”maka yang sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka” dengan kemampuan dan kekuatanmu. ”akan tetapi Allah lah yang membunuh mereka” Dimana Dia membantu melakukan itu dengan apa yang telah disebutkan ”dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah lah yang melempar” hal itu karena Nabi pada saat terjadi perang, beliau masuk ke kemah beliau. Beliau berdoa kepada Allah dan memohon pertolonganNya kemudian nabi keluar darinya lalu mengambil segenggam tanah dan menaburkannya ke wajah orang orang kafir, dan Allah menyampaikan tanah itu ke semua wajah mereka. Tidak seorangpun dari mereka kecuali tanah tersebut mengenai wajah, mulut, dan kedua matanya. Dalam kondisi tersebut kekuatan mereka luruh, semangat mereka melemah, dan nampaklah kegagalan dan kelemahan mereka, sehingga merekapun kalah. Allah berfirmankepada NabiNya ”ketika kamu melempar tanah dan ia sampai pada mata mereka, itu bukan dengan kekuatanmu, akan tetapi ia sampai kepada mereka dengan keuatan dan kemampuan kami” Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka dan untuk memberi kemenangan untuk orang orang Mukmin, dengan kemenangan yang baik ” yakni Allah Maha mampu memberi kemenangan kepada orang orang Mukmin atas orang orang kafir tanpa harus ada perang akan tetapi Allah hendak menguji orang orang Mukmin dan menyampaikan mereka dengan jihad ke derajat tertinggi dan maqam termulia serta memberi mereka pahala yang baik lagi besar. ”sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha mengetahui” Allah mendengar apa yang dirahasiakan dan ditampakkan oleh hamba. Dia mengetahui niat baik dan niat buruk yang disembunyikannya. Dia menakdirkan untuk hamba hamba ketentuan ketentuan yang sesuai dengan ilmuNYa, hikmahNYa dan kemaslahatan hambaNya. dan Dia membalas setiap hamba sesuai dengan niat dan amalNya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Anfal ayat 17 Ketika kaum musyrik telah kalah, maka dalam ayat ini Allah menerangkan, bahwa sesungguhnya yang membunuh dan melempar mereka adalah Allah. Thabrani meriwayatkan dari Hakim bin Hizam ia berkata, “Ketika perang Badar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan diambilkan batu kerikil, lalu Beliau mengambil segenggam batu kerikil dan menghadap kepada kami serta melempar kami dengannya. Beliau bersabda, “Muka-muka yang buruk.” Kami pun kalah, dan Allah Azza wa Jalla menurunkan firman-Nya, “Wa maa ramaita idz ramaita wa laakinnallaha ramaa artinya Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah yang melempar.” Haitsami dalam Majma’ juz 2 hal. 84 berkata, “Sanadnya hasan.” Menurut Syaikh Muqbil bahwa perkataannya “Sanadnya hasan” maksudnya adalah hasan lighairihi. Syaikh Muqbil juga menjelaskan, bahwa Haitsami menghasankannya karena hadits tersebut memiliki syawahid penguat dari jalan lain dan mutaba’ah penguat dari jalan yang sama, karena ia menyebutkan setelahnya, dari Ibnu Abas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Ali, “Berikanlah kepadaku segenggam batu kerikil.” Maka Ali memberikannya, lalu Beliau melemparkannya ke arah wajah-wajah kaum musyrik, sehingga tidak ada salah seorang di antara mereka kecuali kedua matanya penuh kerikil. Ketika itulah turun ayat, “Wa maa ramaita idz ramaita wa laakinnallaha ramaa.” Haitsami berkata, “Diriwayatkan oleh Thabrani. Para perawinya adalah para perawi kitab shahih.” Yaitu ghanimah. Ada pula yang menafsirkan, bahwa Allah Ta’ala sessungguhnya berkuasa untuk memenangkan kaum mukmin di atas orang-orang kafir tanpa perlu adanya peperangan, akan tetapi Allah ingin menguji orang-orang mukmin dengan jihad agar mereka mencapai derajat yang tinggi, kedudukan yang mulia dan mendapat pahala yang baik dan banyak. Allah mendengar apa yang dirahasiakan hamba dan apa yang ditampakkannya, dan mengetahui apa yang ada dalam hati manusia berupa niat yang baik dan yang buruk, sehingga Dia menetapkan untuk hamba taqdir yang sesuai ilmu-Nya, kebijaksanaan-Nya dan maslahat hamba-hamba-Nya, dan akan memberikan balasan masing-masingnya sesuai niat dan amalnya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 17Apabila kamu telah memenangkan peperangan itu dan berhasil membunuh musuh, maka ketahuilah sesungguhnya itu bukan sematamata karena kekuatan kalian. Allahlah yang memenangkan kalian dan dialah yang membunuh mereka dengan jalan memberikan kekuatan pada kalian dan meniupkan ke dalam jiwa orang-orang kafir itu rasa takut dan gentar. Maka sebenarnya bukan kamu kaum muslim yang membunuh mereka pada saat perang badar, melainkan Allah yang membunuh mereka dengan jalan memberikan kekuatan pada kalian dan meniupkan ke dalam jiwa orang-orang kafir itu rasa takut dan gentar. Dan demikian pula bukan engkau nabi Muhammad yang melempar batu-batu kecil ketika engkau melempar, tetapi Allah yang melempar dengan menyampaikan lemparanmu itu ke muka orang-orang musyrik, karena akibat dari lemparan itu tidak mungkin terjadi jika yang melakukannya makhluk biasa. Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin yang mantap imannya, dengan kemenangan yang baik. Sungguh, Allah maha mendengar doa dan ucapanmu, baik yang disembunyikan maupun yang dinyatakan, maha mengetahui apa yang lebih maslahat untuk hamba-Nya demikianlah karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu, dan sungguh, Allah selalu melemahkan tipu daya orang-orang kafir sehingga tidak berhasil, agar mereka tunduk kepada kebenaran atau binasa. Karena itu jangan ragu menghadapi musuh-Musuh agama Allah kapan dan di mana dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikian beraneka penafsiran dari kalangan ahli tafsir berkaitan makna dan arti surat Al-Anfal ayat 17 arab-latin dan artinya, semoga berfaidah bagi ummat. Sokonglah usaha kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan Yang Cukup Sering Dilihat Terdapat berbagai topik yang cukup sering dilihat, seperti surat/ayat An-Naziat, Quraisy, Al-Ma’idah 3, Bismillah, Az-Zumar 53, Al-Qari’ah. Ada pula Al-Lahab, Al-Kahfi 1-10, Yusuf, An-Nashr, An-Nisa 59, Al-Ashr. An-NaziatQuraisyAl-Ma’idah 3BismillahAz-Zumar 53Al-Qari’ahAl-LahabAl-Kahfi 1-10YusufAn-NashrAn-Nisa 59Al-Ashr Pencarian surat at talaq latin, al isra ayat 23 dan 24, 10 ayat pilihan, 2 ayat terakhir al baqarah latin dan artinya, surat alif lam Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Pertanyaan Apa hikmah yang bisa disimpulkan dari sebagian nash yang menjelaskan bahwa Allah bertanya kepada para hamba-Nya, seperti pertanyaan Allah kepada Jibril apa yang mereka harapkan ? Teks Jawaban Bukhori 6408 dan Muslim 2689 –dengan redaksi milik Muslim- telah meriwayatkan dari Abu Hurairah –radhiyallahu anhu- dari Nabi –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda إِنَّ لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَلَائِكَةً سَيَّارَةً فُضُلًا ، يَتَتَبَّعُونَ مَجَالِسَ الذِّكْرِ ، فَإِذَا وَجَدُوا مَجْلِسًا فِيهِ ذِكْرٌ قَعَدُوا مَعَهُمْ ، وَحَفَّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا بِأَجْنِحَتِهِمْ ، حَتَّى يَمْلَئُوا مَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا ، فَإِذَا تَفَرَّقُوا عَرَجُوا وَصَعِدُوا إِلَى السَّمَاءِ ، قَالَ فَيَسْأَلُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ـ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ ، مِنْ أَيْنَ جِئْتُمْ ؟ فَيَقُولُونَ جِئْنَا مِنْ عِنْدِ عِبَادٍ لَكَ فِي الْأَرْضِ ، يُسَبِّحُونَكَ ، وَيُكَبِّرُونَكَ ، وَيُهَلِّلُونَكَ ، وَيَحْمَدُونَكَ ، وَيَسْأَلُونَكَ ، قَالَ وَمَاذَا يَسْأَلُونِي ؟ ، قَالُوا يَسْأَلُونَكَ جَنَّتَكَ ، قَالَ وَهَلْ رَأَوْا جَنَّتِي؟ قَالُوا لَا ، أَيْ رَبِّ ، قَالَ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا جَنَّتِي ؟ ، قَالُوا وَيَسْتَجِيرُونَكَ ، قَالَ وَمِمَّ يَسْتَجِيرُونَنِي ؟ قَالُوا مِنْ نَارِكَ يَا رَبِّ ، قَالَ وَهَلْ رَأَوْا نَارِي؟ قَالُوا لَا ، قَالَ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا نَارِي؟ ، قَالُوا وَيَسْتَغْفِرُونَكَ ، قَالَ فَيَقُولُ قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَأَعْطَيْتُهُمْ مَا سَأَلُوا ، وَأَجَرْتُهُمْ مِمَّا اسْتَجَارُوا ،. قَالَ فَيَقُولُونَ رَبِّ فِيهِمْ فُلَانٌ عَبْدٌ خَطَّاءٌ إِنَّمَا مَرَّ فَجَلَسَ مَعَهُمْ ، فَيَقُولُ وَلَهُ غَفَرْتُ ، هُمْ الْقَوْمُ لَا يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُهُمْ “Sungguh Allah –Tabaraka wa Ta’ala- mempunyai malaikat penjelajah yang mulia, mereka mengikuti majelis-majelis dzikir, maka jika mereka mendapatkan majelis yang di dalamnya ada dzikir maka mereka duduk bersama mereka, sebagian mereka meliputi sebagiannya dengan sayap-sayap mereka, sehingga mereka memenuhi langit dunia, dan jika mereka berpisah mereka kembali naik ke langit. Beliau bersabda “Lalu Allah –Azza wa Jalla- bertanya kepada mereka –Dan Dia Maha Mengetahui dari para mereka- dari mana kalian ?, mereka menjawab “Kami datang dari hamba-hamba-Mu di bumi, mereka senantiasa bertasbih kepada-Mu, bertakbir kepada-Mu, bertahlil kepada-Mu, memuji-Mu, meminta kepada-Mu”. Allah berfirman “Apa yang mereka minta kepada-Ku ?”. Mereka menjawab, “Mereka meminta surga-Mu. Berfirman,”Apakah mereka pernah melihat surga-Ku. Mereka menjawab, “Belum wahai Tuhanku. Berfirman, “Bagaimana kalau mereka melihat surga-Ku., “Mereka mengatakan “Mereka meminta perlindungan kepada-Mu”. Dia berfirman “Mereka meminta perlindungan kepada-Ku dari apa ?”. Mereka menjawab “Dari neraka-Mu wahai Rabb”. Dia berfirman “Apakah mereka telah melihat neraka-Ku ?”, mereka menjawab “Belum”. Dia menjawab “Maka bagaimana jika mereka melihat neraka-Ku ?”. Mereka menjawab “Mereka akan meminta ampun kepada-Mu”. Allah berfirman “Aku telah mengampuni mereka dan telah memberikan apa yang mereka minta dan telah aku berikan perlindungan kepada mereka”. Mereka berkata “Wahai Rabb, di antara mereka ada seorang pelaku dosa, ia hanya lewat saja lalu duduk bersama mereka”. Allah berfirman “Baginya sudah Aku ampuni, mereka adalah suatu kaum yang siapapun yang duduk bersama mereka tidak akan merasa sengsara”. HR. Bukhori & Muslim Dan di dalam riwayat Bukhori disebutkan فَيَقُولُ هَلْ رَأَوْنِي؟ قَالَ فَيَقُولُونَ لاَ وَاللَّهِ مَا رَأَوْكَ؟ ، قَالَ فَيَقُولُ وَكَيْفَ لَوْ رَأَوْنِي؟ قَالَ يَقُولُونَ لَوْ رَأَوْكَ كَانُوا أَشَدَّ لَكَ عِبَادَةً ، وَأَشَدَّ لَكَ تَمْجِيدًا وَتَحْمِيدًا، وَأَكْثَرَ لَكَ تَسْبِيحًا “Maka Allah berfirman “Apakah mereka telah melihat-Ku ?”, mereka berkata “Tidak, demi Allah mereka belum pernah melihat-Mu”. Dia berfirman “Maka bagaimana jika mereka telah melihat-Ku ?”. Mereka berkata “Kalau saja mereka telah melihat-Mu, maka mereka akan lebih giat lagi beribadah, dan lebih banyak lagi memuji-Mu dan lebih banyak lagi bertasbih kepada-Mu”. Imam Muslim 1348 telah meriwayatkan dari Aisyah bahwa Nabi –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ، مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو، ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمِ الْمَلَائِكَةَ ، فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ؟ “Tidak ada hari yang lebih banyak Allah membebaskan hamba-Nya dari neraka, kecuali pada hari Arafah, sungguh Dia Allah mendekat dengan rahmat-Nya, lalu Dia membanggakan mereka di hadapan para malaikat, seraya berfirman “Apa yang mereka inginkan ?”. Dalam riwayat yang lain هَؤُلَاءِ عِبَادِي جَاءُوا شُعْثًا غُبْرًا مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ ، يَرْجُونَ رَحْمَتِي وَيَخَافُونَ عَذَابِي، وَلَمْ يَرَوْنِي، فَكَيْفَ لَوْ رَأُونِي ؟ رواه عبد الرزاق 8830 ، وحسنه الألباني في "صحيح الجامع" 1360 “Mereka adalah hamba-hamba-Ku yang telah datang dengan rambut yang kusut dan berdebu dari setiap penjuru, mereka mengharapkan rahmat-Ku dan mereka takut akan adzab-Ku, sementara mereka belum pernah melihat-Ku, maka bagaimana kalau saja mereka telah melihat-Ku ?. HR. Abdur Razzaq 8830 dan dihasankan oleh Albani dalam Shahih Al Jami’ 1360. Di antara hikmah pertanyaan Allah kepada para malaikat-Nya tentang keadaan hamba-hamba-Nya, dan semua yang diriwayatkan serupa dengan itu dalam banyak hadits –wallahu a’lam- adalah 1. Bahwa Allah –subhanah- ingin menjelaskan kepada mereka karunia, rahmat dan ampunan-Nya kepada mereka, memenuhi kebutuhan mereka, sebagai balasan dari amal sholeh yang mereka lakukan dan baiknya keinginan mereka kepada karunia Rabb mereka; sehingga semua makhluk mengenal Allah –Ta’ala- dengan Nama dan Sifat-sifat-Nya dan seluruh karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang sholeh. Syeikh Ibnu Utsaimin –rahimahullah- berkata pada saat menjelaskan tentang hadits keutamaan wukuf di Arafah tersebut “Allah –subhanahu wa ta’ala- berfirman “Apa yang mereka inginkan ?” yaitu; apa yang mereka inginkan kenapa mereka mendatangi tempat ini ?, mereka mengharapkan karunia-Mu dengan rahmat dan ampunan, serta mengabulkan permintaan mereka”. Majmu’ Fatawa wa Rasail Ibni Utsaimin 23/26 2. Allah ingin menjelaskan keutamaan mereka yang taat dan sholeh. Dimana mereka berharap dan takut kepada-Nya dalam ghaib dan belum melihat-Nya. 3. Allah ingin menjelaskan kepada para malaikat-Nya penyebab kenapa Allah membanggakan dan memuliakan mereka, yaitu; dengan menentukan kepada mereka bahwa hamba-hamba-Nya telah mendatangi-Nya dengan rambut yang kusut berdebu dengan penuh harap dan takut, hal itu dengan jelas bisa dilihat pada firman-Nya “Seraya Dia berfirman “Maka bagaimana jika mereka telah melihat-Ku ?”. Para malaikat mengakui bahwa mereka berada dalam ketaatan, istiqamah meskipun tidak melihatnya, berbeda dengan Iblis yang sombong dan enggan. Redaksi pengakuan dengan metode soal-jawab juga terjadi dengan orang kafir, jika terjadi bersama orang mukmin untuk menunjukkan kemuliaan-Nya kepada mereka, menunjukkan nikmat Allah dan karunia-Nya kepada mereka. Jika bersama orang kafir untuk merendahkan dan menghinakannya, sebagai hujjah atas mereka, sebagaimana di dalam hadits Abu Hurairah tentang hisabnya orang kafir pada hari kiamat فَيَلْقَى الْعَبْدَ، فَيَقُولُ أَيْ فُلْ أَلَمْ أُكْرِمْكَ ، وَأُسَوِّدْكَ ، وَأُزَوِّجْكَ ، وَأُسَخِّرْ لَكَ الْخَيْلَ وَالْإِبِلَ ، وَأَذَرْكَ تَرْأَسُ وَتَرْبَعُ ؟ ، فَيَقُولُ بَلَى، قَالَ فَيَقُولُ أَفَظَنَنْتَ أَنَّكَ مُلَاقِيَّ؟ فَيَقُولُ لَا، فَيَقُولُ فَإِنِّي أَنْسَاكَ كَمَا نَسِيتَنِي رواه مسلم 2968 “Maka Dia bertemu dengan seorang hamba, seraya berfirman “Wahai fulan, tidakkah Aku telah memuliakanmu?, menjadikanmu pemimpin ?, menikahkanmu ?, menundukkan bagimu kuda dan onta ?, membiarkanmu memimpin dan menjaminmu ?, maka ia berkata “Tentu”. Allah berfirman “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan bertemu dengan –Ku ?, maka ia menjawab “Tidak”. Maka Dia menjawab “Sungguh Aku melupakanmu sebagaimana kamu telah melupakan-Ku”. HR. Muslim 2968 4. Di dalamnya terdapat isyarat pada jawaban para malaikat dari ucapan mereka أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِد فِيهَا وَيَسْفِك الدِّمَاء وَنَحْنُ نُسَبِّح بِحَمْدِك وَنُقَدِّس لَك “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" QS. Al Baqarah 30 Al Hafidz Ibnu Hajar –rahimahullah- berkata “Di antara hikmahnya adalah bahwa pertanyaan itu bisa jadi sumbernya dari yang bertanya, dan Dia Allah Maha Mengetahui tentang apa yang ditanyakan dari pada orang yang ditanya; untuk menampakkan kepedulian pada hal yang ditanyakan, kesungguhan ketentuannya, mengumumkan kemuliaan kedudukannya. Dikatakan juga bahwa pertanyaan Allah secara khusus kepada para malaikat tentang mereka yang berdzikir; mengisyaratkan kepada ucapan mereka para malaikat أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِد فِيهَا وَيَسْفِك الدِّمَاء وَنَحْنُ نُسَبِّح بِحَمْدِك وَنُقَدِّس لَك “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" QS. Al Baqarah 30 Seakan-akan dikatakan kepada mereka “Lihatlah oleh kalian apa yang terjadi kepada mereka manusia, mereka bertasbih dan mensucikan Allah, padahal mereka bisa jadi dikuasai oleh syahwat dan bisikan syetan. Dan bagaimana mereka mengobati hal itu. Dan mereka mirip dengan kalian dalam tasbih dan mensucikan-Nya. Dikatakan juga hikmah dari hadits ini bahwa dzikir yang dibaca oleh bani Adam akan lebih tinggi dari dzikirnya para malaikat; karena dzikirnya bani Adam meskipun banyak kesibukan, ada banyak perubahan, sementara dada mereka berada di alam ghaib, hal ini berbeda dengan para malaikat pada semua point di atas”. Fathul Baari 11/213 Baca juga Umdatul Qaari karya Al Uyaini 23/28 dan Dalil Al Falihin 7/247. Wallahu A’lam .
allah maha mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya